DSLR vs CAMCORDER

Sebelum memutuskan untuk menggunakan DSLR / Camcorder ada baiknya anda melihat pangsa pasar yang akan anda kerjakan,. secara pribadi saya memiliki 2 garis besar jenis wedding seperti yang dibahas terdahulu :

- Untuk segmen kota / menengah ke atas, mereka menginginkan jenis liputan yang Elegant padat & jelas. Customer jenis ini tidak menginginkan Liputan /dokumentasi dengan durasi yang panjang dan bertele-tele. Mereka mengharapkan Video dengan kwalitas yang bagus, terkonsep dan bisa bercerita. Tidak harus semua acara mulai dari A-Z ditampilkan,sehingga terkesan membosankan. Alternatif termudah tentunya menggunakan DSLR, dengan budget yang rendah kita bisa mendapatkan kwalitas gambar yang bagus. Aplagi kita tidak membutuhkan durasi yang panjang, yang tentunya sejalan dengan konsep kerja kamera DSLR. Proses eksekusi gambar biasanya melibatkan lebih dari 1 kamera untuk mendapatkan moment dan angle terbaik. Budget yang ditawarkan biasanya sistem paket.

- Segmen Wedding kampung / menengah ke bawah. Soal kwalitas gambar, biasanya customer di kelas ini tidak begitu mempermasalahkan. Yang penting harga murah dan kalo bisa semua acara di liput keseluruhan sedetail-detailnya. Tentu saja akibatnya durasi menjadi panjang. Editing yg diterapkan biasanya model dokumenter, sehingga tidah harus elegant tetapi lengkap. Untuk memenuhi kelas ini tentu saja bukan DSLR yang dibutuhkan karena keterbatasan durasi melainkan sebaliknya "Camcorder". Kamera tidak harus bagus, yang penting tahan banting dan kalo bisa memiliki bodi yang "bongsor". Tidak di butuhkan banyak kamera dan sudah bisa di tebak tentu saja harga yang ditawarkan adalah harga per-Disc (per-keping). Diharapkan dengan model penawaran harga ini maka semakin panjang durasi semakin banyak pula rupiah yang di dapat.

Mungkin kurang lebih demikian gambaran saya secara pribadi, karena kebetulan dulu saya juga lama bermain di wedding kampung. (by : Waluyo)

Leave a Reply